Demam Setelah Vaksinasi Covid-19

Trimester kedua tahun 2021 , Indonesia giat mengadakan vaksinasi unruk warga negara Indonesia , baik yang diadakan melalui perusahaan maupun pemerintah.

Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya dengan pemberian vaksin.

Setelah disuntik vaksin Covid-19, sebagian orang mungkin merasakan efek samping, termasuk salah satunya demam. Melansir Bustle, demam adalah efek samping yang diketahui terjadi pada beberapa jenis vaksin, seperti Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca.

Demam pasca vaksin merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh untuk bagaimana menanggapi Covid-19. Sistem kekebalan akan mengirimkan “persenjataannya” untuk melawan ancaman baru tersebut. Mengubah suhu tubuh adalah salah satunya.

Hipotalamus, wilayah di otak kita yang mengontrol suhu tubuh, akan meningkatkan suhu tubuh sebagai respons terhadap virus yang masuk ke dalam tubuh. Mekanisme ini bisa membantu membunuh kuman dengan membuat tubuh kita terlalu panas bagi patogen (mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya seperti tubuh manusia) untuk bertahan hidup.

Jika mengalami demam dan nyeri dibekas tempat suntikan, kita bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, dan penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen setelah vaksin.

Keduanya dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak, serta membantu mengontrol atau mengurangi demam. Beberapa dari kita mungkin mengkhawatirkan efek samping setelah divaksin. Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri sebelum disuntik vaksin.

Selain itu cukupi kebutuhan cairan tubuh agar tetap terehidrasi dengan baik, minum air putih 3 liter sehari, tidur yang cukup. Semoga sehat selalu sahabat Permata Jonggol (PKRS/drtc)